SIGUPAINEWS.com | ABDYA – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh, bersama para seluruh unsur Forkopimkab sangat antusias bergotongroyong untuk membersihkan gedung bekas kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) yang sudah terlantar dan rusak itu guna untuk dijadikan Balai Rehabilitasi Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya (Napza) di Kabupaten Setempat
Dari pantauan SIGUPAINEWS.com dilokasi Penjabat (Pj) Bupati Abdya, H. Darmasah, S. Pd MM, bersama Sekda Abdya Salman Alfarisi, ST, Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Roqich Hariadi, Kajari Abdya, Heru Widjatmiko, SH MH, Kapolres Abdya AKBP Dhani Catra Nugraha, SH. SIK. MH, Ketua DPRK Abdya, Nurdianto, Kadinkes Abdya Safliati, S.ST, M. Kes, Kadis PUPR Abdya Alfian Liswandi, ST dan beberapa pejabat Abdya lainnya serta para pegawai, TNI Polri, pegawai Kejari Abdya yang sangat antusias untuk melakukan pembersihan tempat yang akan dijadikan Balai Rehabilitasi untuk para pecandu narkoba, pada Selasa (25/10/2022).
Usai bergotongroyong Kajari Abdya, Heru Widjatmiko, yang bakal menjadi leding sektor dari pendirian balai rehabilitasi tersebut dihadapan sejumlah awak media menyampaikan, Jika di kaitkan dengan aturan, sesuai RPJMN 2020-2024, mengamanatkan perbaikan sistem hukum pidana melalui pendekatan keadilan distoratif jastif. Salah satunya masalah para penguna narkoba atau pecandu sebagai korban.
“Merujuk pada Pedoman Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika melalui Reahabilitasi dengan Pendekatan Keadilan Restoratif Jastif sebagai Pelaksanaan Asas Dominus Litis Jaksa, maka untuk mewujudkan Rehabilitasi Adhyaksa di daerah kita perlu persiapan-persiapan yang matang baik dari aspek regulasinya, manajemen sumber daya manusianya,” sebut Kajari Abdya, Heru Widjatmiko.
Sementara itu dengan nada yang sama, Kapolres Abdya AKBP Dhani Catra Nugraha, SH. SIK. MH, Ketua DPRK Abdya, Nurdianto dan Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Roqich Hariadi, pihaknya sangat mendukung apa yang menjadi keinginan bersama itu, yakni mendirikan Balai Rehabilitasi Napza dan BNN Kabupaten Aceh Barat Daya, lantaran itu karena kebutuhan khusus untuk menjawab persoalan di tengah masyarakat Abdya, yakni tentang persoalan penyalahgunaan Narkotika, yang sangat meresahkan.
“Di Polres Abdya, kasus yang paling banyak kita tangani ialah kasus Narkoba. Hampir 85 persen kasus di Polres Abdya itu adalah kasus Narkoba, selanjutnya, pelaku tindak pidana umum seperti pencurian,” ungkap Kapolres Abdya, AKBP Dhani. CN.
Masih di kesempatan yang sama dihadapan sejumlah awak media, Pj Bupati Abdya H. Darmansah mengatakan kedepannya, Pemkab bersama para unsur pimpinan terkait akan mengkaji jumlah anggaran yang akan di plot untuk terwujudnya Balai Napza tersebut
“Memabngun Abdya kedepan memang harus sama-sama, dan saya selaku bupati akan merespon dengan cepat. Apa-apa saja yang perlu disauti di Abdya. Tentu selaku bupati saya sudah seharusnya merespon dengan cepat apa-apa saja yang menjadi keluhan masyarakat, termasuk soal Balai Napza ini,” kata Pj bupati Darmansah.
Selanjutnya Ia mengatakan, terwujudnya Balai Napza ini bukan hanya asal program. Namun, merupakan program yang didukung oleh para pimpinan dan merupakan harapan masyarakat, bahkan jika tidak ada kendala bulan depan sudah bisa lauching
“Jika Balai Napza ini terwujud, maka korban narkoba dari Aceh Jaya, Aceh Barat dan kabupaten-kabupaten lain bisa di rehabilitasi di balai ini. Maka ini tentu tidak bisa terwujud tanpa dukungan dari semua pihak. Saya berkomitmen dengan ini,” ujar Pj Bupati H Darmansah (Fit)
