Bupati Abdya Segera Menandatangani Kontrak Pembangunan Pelabuhan Teluk Surin

oleh -8 Dilihat

ABDYA, SIGUPAINEWS.com – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim, SH dijadwalkan akan segera menandatangani kontrak pengelolaan pelabuhan khusus Surin dari pihak swasta pada hari Jum’at (12/11) besok siang.

Akmal Ibrahim, orang nomor satu di kabupaten Abdya itu menyampaikan bahwasanya peralatan perangkat kerja dan tiang pancang sudah mulai masuk sebagai tanda dimulainya pembangunan pelabuhan surin. pada Kamis (11/11/2021)

Baca juga

“Insyaallah besok setelah shalat Jumat saya akan menandatangani kontrak pengelolaan pelabuhan khusus surin, dengan anggaran 100 persen dari pihak swasta,” kata Akmal

Ia juga mengaku, semenjak dilantik sebagai Bupati pada 2007 lalu, dirinya sudah mulai melakukan promosi terhadap kawasan Surin, hal tersebut dilakukan agar Aceh memiliki pelabuhan besar sebagai gerbang laut ekonomi.

“Saya sudah promosikan Surin sejak 2007, sejak saya dilantik jadi Bupati definitif Abdya yang pertama, banyak yang tak paham, bahkan mencela program itu sebagai sesuatu yang berlebihan (Cet Langet).” tutur Akmal.

Selain itu, Akmal juga mengatakan, agar salah paham tak terlalu lama, inilah alasannya mimpi Aceh memiliki pelabuhan besar sebagai gerbang laut ekonominya, seperti Belawan di Sumut, tak akan pernah bisa terwujud sebabnya hanya satu saja, Aceh tak punya laut yang dalam seperti belawan,

“Saat ini laut yang terdalam hanya berada di Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara, namun hanya bisa menampung kapal maksimum sebesar 10 ribu ton. Sementara, di kawasan laut teluk Surin di Aceh Barat Daya mampu menampung kapal diatas 100 ribu ton.” jelasnya

Lanjutnya. Saat ini yang terdalam itu Krueng Geukueh, Aceh Utara, cuma tanggung, hanya untuk kapal maksimum 10 ribu ton, Malahayati 3 ribu ton, Calang 6 ribu ton, Meulaboh, Abdya dan Aceh Selatan sekitar 2 ribu ton ke bawah. Artinya, setengah kemampuan belawan aja, laut kita gak sanggup.

“Tapi untuk laut teluk Surin di Abdya, sanggup menampung kapal di atas 100 ribu ton. Makanya di zaman bahola, Amerika sudah tahu hingga armada dagang kapal perangnya singgah di Surin,” sebut Akmal.

Akmal yang juga mantan jurnalis itu mengungkapkan, bahwa potensi kawasan Surin banyak belum diketahui oleh para pemimpin Aceh, sehingga bertahun-tahun dirinya melakukan promosi Surin pemimpin di Aceh tak merespon. Apalagi, lanjut Akmal, ketika berbicara Surin banyak masyarakat pesimis terhadap kawasan Surin.

Sayang, potensi Surin ini belum banyak diketahui para pemimpin Aceh. Sehingga meski bertahun-tahun hingga mulut saya berbuih mempromosikan Surin, mereka juga tak merespon, apalagi membicarakannya,” akui Akmal.

Yang banyak, kata Akmal, malah suara pesimis, termasuk suara dari Abdya sendiri.

“Kini meski masih berskala kecil, pembangunan Surin sudah dimulai. Doa kita, semoga Allah membantu kelancaranya, dan membuka mata banyak orang, terutama para pemimpin, bahwa jendela besar Aceh itu tak ada pilihan lain, dan itu hanya teluk Surin di Abdya,” tutup Akmal Ibrahim.(fit)

Baca Juga : https://sigupainews.com/perayaan-maulid-nabi-muhammad-saw-di-aron-tunggal/