ABDYA, SIGUPAINEWS.com – Di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dengan lahan yang masih begitu luas, masyarakat dapat memanfaatkan sebagai tambahan penghasilan dengan pengelolaan secara tradisional, perkebunan masyarakat menghasilkan berbagai komoditas, salah satunya pisang.

Pisang yang berasal dari perkebunan masyarakat lokal tersedia dalam jumlah yang besar, dan sangat mudah ditemukan di pasar tradisional. Tentunya juga dengan harga murah. Untuk menambah nilai dari pisang lokal, berbagai olahan dapat dikreasikan. Salah satu contohnya pada sejumlah Ibu-ibu Desa Kedai Susoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya yang kini mulai berkreatif mengolah pisang untuk dijadikan kripik untuk bisa dipasarkan.
Dalam menjalankan usaha keripik pisang itu para ibu-ibu ini mendapat banyak kendala, baik dari segi modal, peralatan, pemasaran hingga pengolahan keripik yang masih dilakukan secara manual.

Foto : (SIGUPAINEWS/FITRIA)
Namun hal tersebut juga sebuah ide kreatif dari salah seorang anak mantan sekda Abdya Almarhum Drs Thamrin, yaitu Yudya Pratidina, yang mengajak para ibu-ibu di desa Keudai Susoh untuk mengembangkan usaha kripik pisang tersebut, yang juga melibatkan salah seorang ibu Rosmawar untuk membina sekaligus mengajarkan kepada ibu-ibu, mengenai teknik membuat keripik pisang.
“Ibu Rosmawar ini untuk membina mulai dari memilih pisang, memotong, menggoreng, hingga mengemas produk sebagai camilan yang halal, aman, sehat, dan tanpa bahan pengawet,” sebut Yudya kepada SIGUPAINEWS.com Rabu (10/8/2022).
Selanjutnya Yudya dalam harapannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat bagi ibu-ibu sebagai penerima manfaat. Sehingga kedepannya dapat menjadi ibu-ibu yang mandiri yang bisa membatu ekonomi keluarga.

Foto : (SIGUPAINEWS/Fitria)
“Kegiatan ini dibuat dengan maksud menciptakan lapangan kerja di desa kedai susoh. Dan tidak menutup kemungkinan untuk diadakan didesa-desa lainnya. ini juga di bantu oleh Bidang Pengembangan Jaringan Ekonomi DPD PKS ABDYA.” ucap Yudya. (ft)