SIGUPAINEWS.COM | ABDYA – Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh, Venny Kurnia meminta para seluruh Keuchik dalam Kabupaten setempat agar menghimbau masyarakatnya untuk tidak merayakan malam tahun baru.
“Perayaan tahun baru Masehi itu tidak sesuai dengan Syariat Islam. Jadi, kita minta kepada para Keuchik seluruh Abdya untuk menghimbau masyarakatnya agar tidak merayakan tahun baru Masehi, lebih baik kita menanti pergantian tahun ini sambil beribadah,”kata Venny kepada wartawan Sabtu (31/12/2022)
Menurut Venny, Ummat Islam lebih penting merayakan tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam dari pada tahun baru Masehi. “Perayaan tahun baru masehi ini bukan Aqidah Islam,”tuturnya.
Venny menerangkan, tahun baru Islam atau tahun baru hijriah merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam, yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.
Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharam tahun baru bagi kalender Hijriah. Namun, tahun Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah itu diambil sebagai awal perhitungan bagi kalender Hijriah.
Masih menurut Venny, perayaan tahun baru Masehi tersebut merupakan bagian dari ritual atau peribadatan dalam agama untuk warga nonmuslim.
“Untuk apa kita merayakan tahun baru orang, sedangkan tahun baru kita bagi ummat Islam terkadang banyak masyarakat kita yang lupa. Kalau kita merayakan tahun baru Masehi itu, sama dengan menghitung jumlah tahun kelahiran Yesus Kristus,” ujar Venny.(*)
