ABDYA, SIGUPAINEWS.com – Samadiyah merupakan tradisi adat dan budaya Aceh untuk berdoa secara bersama-sama untuk menghormati orang yang baru meninggal dunia, para warga sekitar, dan kerabat yang datang dari desa lain, ke rumah keluarga duka untuk menghibur dan berdoa bersama.
Hal tersebut juga sudah menjadi tradisi turun temurun di Desa Gadang Rawa Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Berdo’a dan samadiyah di rumah orang yang meninggal dunia, dimulai pada malam pertama hingga berturut-turut sampai 7 malam.
Safaruddin Enha, Selaku keuchik baru Desa Gadang Rawa yang baru di lantik pada Rabu 25 mei 2022 yang lalu. Keuchik beserta para rombongan pemuda dan pemudi yang menghadiri samadiyah di rumah duka pada malam yang ke-4.
“Bedanya pada malam ke-4 di desa kita ini memang sudah menjadi tradisi dari dulu para pemuda dan pemudi melakukan samadiyah bersama,” kata Keuchik Safaruddin Enha, pada SIGUPAINEWS.com, Jum’ at (10/6/2022) malam.
Dalam kesempatan itu Keuchik Safaruddin Enha, juga menyampaikan, ucapan terimakasih kepada seluruh pemuda dan pemudi yang telah ikut membantu fardhu kifayah dirumah duka,
“Saya berharap kepada pemuda dan pemudi terus meningkatkan kekompakan kita dari sebelumnya, lebih kompak lagi kedepannya.” ucap keuchik safaruddin.
Selanjutnya dirinya meminta kepada pemuda dan pemudi untuk terus kompak mulai dari malam ini sampai dengan seterusnya.
“Bagi yang selama ini yang udah jarang muncul coba lah kita mengajak dari hati ke hati, demi untuk kita menjaga kekompakan pemuda dan pemudi desa kita,” cetus keuchik Safaruddin.(SFit)