Pj Bupati Abdya Diduga Main Kaki ke Petugas Damkar, Imum KPA 013 Blangpidie Angkat Bicara

oleh -75 Dilihat

SIGUPAINEWS.COM|ABDYA – Imum Komite Peralihan Aceh (KPA) 013 Blangpidie, Tgk Mustiari alias Mus Suedong, melontarkan kritik keras terhadap Penjabat Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Ir. Sunawardi, M.Si., terkait dugaan kekerasan terhadap Yusri (58), petugas pemadam kebakaran senior di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya.

Menurut Mus Suedong, tindakan yang diduga dilakukan oleh Sunawardi tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. “Seorang pemimpin seharusnya mengayomi dan menjadi teladan, bukan justru melakukan kekerasan terhadap bawahannya,” tegas Mus Suedong pada media ini, Jumat (30/8/2024) malam.

Insiden ini bermula saat Sunawardi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di BPBK pada Kamis (29/8) pagi. Sidak yang bertujuan menegakkan disiplin berubah menjadi insiden mengejutkan ketika Sunawardi diduga memukul meja dan menendang Yusri dengan tanpa alasan yang jelas

Baca juga
hanya saat itu Yusri mengenakan sandal, bukan sepatu.

Mus Suedong, yang juga merupakan caleg terpilih DPRK Abdya dari Partai Aceh Dapil 3, mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk intimidasi dan penyalahgunaan kekuasaan. “Tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi, apalagi dari seorang pemimpin daerah. Bagaimana seorang bupati bisa bertindak tanpa mempertimbangkan dampak psikologis terhadap bawahannya?” ungkapnya dengan nada geram.

Ia mendesak agar pihak berwenang segera melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap kebenaran insiden ini, serta menekankan pentingnya menjaga martabat petugas yang melayani publik, seperti pemadam kebakaran. “Jika terbukti benar, kami berharap ada sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku. Kepemimpinan harus berlandaskan penghargaan dan rasa hormat, bukan kekerasan,” tegasnya.

Di pihak lain, Sunawardi mengakui tindakannya, namun menegaskan bahwa ia hanya menendang sandal Yusri, bukan tubuhnya. “Benar, saya tendang sandal Yusri, bukan orangnya. Saya kesal karena petugas Damkar tidak memakai sepatu dengan alasan sepatunya koyak,” ujar Sunawardi saat ditemui di Kantor Bupati Abdya, Blangpidie, Jumat (30/8).

Sunawardi mengungkapkan bahwa tindakannya merupakan bentuk teguran keras untuk meningkatkan kedisiplinan, menyusul rendahnya tingkat kehadiran petugas Damkar saat itu, di mana hanya 6 dari 8 petugas piket yang hadir. “Saya ingin Abdya ini maju dan berkembang,” tambahnya dengan nada serius.(*)