Puluhan Eks Kombatan GAM Datangi Gedung DPRK Abdya

oleh -5 Dilihat
oleh
Puluhan Eks Kombatan GAM Datangi Gedung DPRK Abdya

SIGUPAINEWS.com | ABDYA – Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah 013 Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dengan puluhan para eks mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) kabupaten setempat, pada Jum’at (23/9/2022).

Kedatangan para eks kombatan disambut langsung oleh anggota dari Partai Aceh (PA) yakni Wakil Ketua II Hendra Fadli, ketua Komisi A Sardiman dan politisi dari Partai Nasdem Yusran Adek.Puluhan Eks Kombatan GAM Datangi Gedung DPRK Abdya

Tujuan dari para eks mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu mendatangi kantor dewan untuk beraudiensi dengan anggota DPRK mengenai persoalan lahan yang diperuntukkan bagi eks kombatan GAM dan para korban konflik yang belum terselesaikan sampai saat ini.

Baca juga

Pada kesempatan itu mantan Panglima Daerah (Pangda) KPA 013 Blangpidie Mustiari mengatakan, mereka meminta kepada anggota dewan untuk memperjuangkan aspirasi eks kombatan GAM supaya pemerintah baik itu pemerintah Abdya maupun pusat untuk segera merealisasikan janji sebagaimana tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005

Salah satu butir perdamaian tercantum dalam MoU Helsinki yang menjadi permintaan para eks kombatan GAM Abdya adalah janji lahan yang diperuntukkan bagi eks kombatan GAM.

“Sudah 17 tahun kami eks kombatan GAM menunggu janji dari pemerintah atas lahan yang akan dibagikan kepada para eks kombatan, namun hingga hari ini kami eks kombatan GAM dari wilayah 013 Blangpidie tak kunjung mendapatkan lahan tersebut,” ungkap Mustiar sapaan akrab Mus Sudong

Selanjutnya, Mustiar juga menjelaskan, apabila nantinya para eks kombatan 013 wilayah Blangpidie tidak juga mendapatkan realisasi lahan dari pemerintah, pihaknya tidak mengancam akan menduduki gedung dewan dan kantor Bupati.

“Sudah boleh lah selama ini kami diberikan janji manis saja oleh pemerintah, sekarang sudah saatnya kami harus menagih janji itu, karena itu merupakan hak kami bahkan secara regulasinya jelas dalam MoU Helsinki,” sebut Mustiar.

Lanjutnya, Mengenai pemerintah Abdya sudah mendata eks kombatan untuk diberikan lahan bekas eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Cemerlang Abadi (CAa), Mustiar menyebutkan, jika lahan eks HGU PT CA masih dalam proses sengketa.

Bahkan, kata Mustiar, sebagian lahan bekas eks PT CA juga sudah dikuasai oleh masyarakat yang tinggal di Desa Cot Seumantok, Kecamatan Babahrot, sehingga pihaknya tidak mungkin menerima lahan tersebut guna menghindari konflik antara PT CA dan masyarakat disana yang terlebih dulu sudah menggarap lahan tersebut.

“Kalau lahan bekas eks HGU PT CA kami melihat disana banyak kali permasalahan, diantaranya sebagian lahan sudah dikuasai oleh masyarakat dan proses kejelasan hukum dengan PT CA sampai sekarang belum tuntas, dan kami takuti kalau nanti kehadiran kami disana jadi konflik lagi dengan masyarakat, jadi untuk menghindari konflik itu biar kami mengalah saja dan lahan itu berikan saja kepada masyarakat,” terang Mustiar

Tambahnya, Dalam memenuhi lahan yang diperuntukkan kepada bagi eks kombatan GAM, Mustiar atau Mus Sudong memberi saran kepada pemerintah dan DPRK untuk melihat bersama lahan kosong yang masuk dalam hutan lindung di daerah gampong Krueng Sabi, kecamatan Babahrot, kabupaten setempat, karena disana pihaknya melihat masih ada lahan kosong yang belum digarap oleh masyarakat.

Menurut Mustiar, lahan tersebut sangat cocok diperuntukkan bagi eks kombatan GAM Abdya meskipun jauh dari jalan nasional pihaknya ikhlas menerima apabila lahan tersebut diberikan kepada mereka.

“Kalau memang lokasi lahan ini cocok, kami beri solusi kepada legislatif DPRK dan pemerintah untuk bersama-sama meninjau kesana, nanti kalau memang cocok berikan rekomendasi kepada kami untuk menggarap lahan ini sebanyak 2000 hektar untuk seluruh anggota eks kombatan GAM wilayah 013 Blangpidie Abdya,” katanya.

Selanjutnya Mustiar juga mengatakan, pemerintah Gayo Lues sudah merealisasikan lahan bagi eks kombatan GAM disana dengan menerima usulan atau solusi yang diberikan eks kombatan GAM untuk menggarap lahan hutan lindung yang ada disana.

“Sekarang eks kombatan GAM Gayo Lues sudah mulai menggarap lahan itu. Maka dari itu kami berharap kepada pemerintah untuk segera merealisasikan lahan kepada kami. Dan disini juga perlu kami sampaikan bahwa apa yang kami perjuangkan ini bukan hanya semata untuk kami, tapi juga untuk anak yatim korban konflik, inong bale dan bagi syuhada yang meninggal waktu konflik dulu. Kami juga menegaskan perjuangan ini akan terus kami perjuangkan selama belum dipenuhi janji ini,” tegas Mustiar atau Mus Sudong (Fit)