Sekda Aceh Dukung Pengembangan Pendidikan Kedokteran USK

oleh -12 Dilihat

SIGUPAINEWS.COM|BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mendukung dan akan terus mendorong pengembangan pendidikan kedokteran di Universitas Syiah Kuala (USK). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami, dalam acara peringatan hari jadi Fakultas Kedokteran (FK) USK yang ke-41, Kamis (26/10/2023).

Bustami mengatakan, FK USK merupakan fakultas yang telah melahirkan banyak dokter di Aceh. Oleh karena itu, pemerintah Aceh berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah Aceh dengan mendukung pengembangan pendidikan kedokteran di USK.

“Semoga di usia yang semakin matang ini, FK USK terus berinovasi di bidang pendidikan medis sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas, kompeten dan inovatif,” ucap Bustami.

Baca juga

Acara peringatan hari jadi FK USK ke-41 juga menghadirkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) RI, Nezar Patria, sebagai pembicara dalam orasi ilmiah. Nezar Patria membahas tentang pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran.

“AI memiliki banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh para dokter dari USK untuk menunjang pekerjaan medis. Beberapa negara sudah memanfaatkan AI untuk berbagai tindakan medis seperti diagnosis penyakit, radiologi hingga pembedahan,” paparnya.

Namun, Nezar juga menyampaikan beberapa tantangan dari penggunaan AI, seperti masalah privasi data medis pasien dan biaya operasional yang tinggi. Meskipun demikian, ia mengajak para dokter untuk memanfaatkan sisi positif dari AI untuk kemajuan dunia medis. Untuk mendukung pemanfaatan AI di sektor kesehatan, Nezar mengatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI telah meluncurkan program dan gerakan seribu startup digital di Indonesia.

“Program ini bertujuan untuk menggerakkan ekosistem startup digital agar saling terhubung dan berbagi pengetahuan dan pengalaman,” jelasnya.

Selain itu, Kominfo RI juga menyusun program pedoman etika AI dalam bentuk surat edaran Menteri. Program ini bertujuan untuk memberikan arahan dan aturan bagi pengguna AI agar tidak melanggar norma dan etika.

“Kominfo RI juga memastikan ketersediaan infrastruktur Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang merata, sehingga pemanfaatan AI dapat berjalan lancar,” imbuhnya.

Terakhir, Nezar mengajak seluruh civitas akademika hingga mahasiswa kedokteran USK untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Semoga FK USK terus menjadi yang terbaik di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi ilmu kedokteran di tingkat lokal, nasional hingga global,” tutup Nezar Patria.(*)