Sudah 4 Tahun Lebih Janda Tiga Anak di Abdya Tinggal Dalam Gubuk Bekas Kandang Ayam KUB

oleh -176 Dilihat

SIGUPAINEWS.COM|ABDYA – Miris kisah sedih  memilukan yang dialami oleh Eka Suprawati (40), seorang janda yang memiliki tiga orang anak yang hidup dalam kondisi serba kekurangan dan kesusahan, bahkan mereka harus tinggal di sebuah gubuk yang merupakan dulunya kandang ayam program “Manok” KUB di Desa Lhung Baroe, Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) beberapa tahun yang lalu.

Sejak lebih 4 tahun Eka bersama dengan ketiga buah hatinya telah tinggal di gubuk kecil bekas kandang ayam KUB, dengan ukuran yang sangat sempit, yaitu 2,5 x 2,5 meter, terbuat dari papan dengan atap seng. Semua perkakas kebutuhan rumah tangga berada di dalam gubuk tersebut.

Dari pantauan media ini di gubuk itu, juga tidak tersedia kamar mandi dan jambanisasi. Semua aktifitas kebutuhan dasar keluarga janda itu serba dilakukan dalam gubuk tersebut, mulai dari tempat tidur hingga dapur untuk memasak.

Baca juga

“Untuk kamar mandi tidak ada, jika ingin mandi dan ke toilet, saya bersama tiga anak kandung saya pergi ke rumah orang tua yang tak jauh dari gubuk ayam KUB yang kami tempati ini,,” ungkap Eka saat ditemui awak media, Selasa (8/8/2023).

Sambungnya, kalau untuk  mencuci pakaian eka mengatakan di parit jaraknya dari rumah lebih 1 km, dengan pergi kesana berjalan kaki

“Saya tidak punya suami, suami saya sudah kawin lagi. Kami tidak memiliki harta, yang ada hanya anak tiga orang. Ketiga-tiganya masih bersekolah,” ucap Eka dengan air mata berderai,

Untuk Sehari-harinya, Eka berkerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga, di desa dia hanya menerima bantuan BLT Dana Desa yang diberikan Rp 300.000 per bulan oleh pemerintah desa Lhung Baroe.

“Apa saja mau saya kerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak saya, asalkan halal, seperti menyapu rumah tetangga, mencuci pakaian tetangga hingga memanen padi ‘ciding’ (padi yang tumbuh lagi usai panen) sawah orang lain,” sebutnya.

Atap rumah gubuk yang ditempati Eka juga kerap bocor. Untuk menyewa rumah ia mengaku tak punya uang. Eka  diceraikan suaminya (NS) pada tahun 2015 silam. Sewaktu ada suami, ia mengaku saat itu masih sewa-sewa rumah.

“Harapan saya kepada pemerintah, kami bisa dibantu rumah yang layak huni. Tinggal di tempat bekas kandang ayam, anak saya sering minder di ejek oleh teman-temannya dipanggil anak ayam KUB. Meski demikian, saya tetap kasih semangat pada mereka agar jangan minder dan tetap mau bersekolah,”  ujar Eka dengan nada sedih.

Dari data yang diperoleh media ini, Anak sulung Eka, Lhutfy Azhari (17), masih menempuh pendidikan di kelas I Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Manggeng. Anak keduanya, Fachrol Arrazy (12), bersekolah di kelas 6 SD, dan yang bungsu, Alfathan Carloss (8), berada di kelas 2 SD.

Berdasarkan informasi yang diketahui, pihak Baitul Mal Abdya telah  terjun langsung ke lokasi rumah yang ditempati Eka dan anak-anaknya di Desa Lhung Baroe, Kecamatan Manggeng, Abdya.

“Kami telah meninjau langsung kondisi rumah Ibu Eka. Insyaallah, kami akan segera melaporkannya kepada Pak Pj Bupati, karena menurut pandangan kami, Ibu Eka sangat pantas mendapatkan bantuan rumah yang layak huni,” ucap Ketua Baitul Mal Abdya, Zulbaili Djuned yang didampingi anggota Salman Syarif, Tgk Hirman dan Tgk Syamsul Qamar.(*)