Terkait Kelayakan TPA di Abdya Kadis Perkim Sebut: Kita Akan Kaji Kembali Untuk Meluruskan Informasi

oleh -117 Dilihat
Ket : Kepala Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup Aceh Barat Daya (Perkim LH Abdya) Rahwadi, ST saat di Lokasi TPA di Desa Iku Lhung 20 September 2023 (Foto : Fitria Maisir/SIGUPAINEWS.COM)

SIGUPAINEWS.COM|ABDYA Kepala Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup Aceh Barat Daya (Perkim LH Abdya) Rahwadi, ST turun langsung meninjau lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa  Iku Lhung Kecamatan Jeumpa kabupaten setempat Tujuannya untuk melihat langsung kondisi terkini TPA setempat. Rabu (20/9/2023).

Saat ditanyakan awak media terkait kabar aroma tak sedap yang mengepung warga Desa Kuta Makmur, Kadis Perkim LH Abdya Rahwadi mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan guna memastikan informasi yang seperti diberitakan.

Ia menambahkan, jika kondisi tumpukan sampah tersebut memang memberikan lebih banyak mudarat kepada warga sekitar, maka sudah sepantasnya kita akan melakukan kajian ulang.

Baca juga

“Kita akan melakukan riset, sebagai bentuk upaya meluruskan informasi dan kondisi yang beredar seputar kelayakan TPA ini, jika memang sudah tidak layak dipertahankan maka pemerintah tentu akan mencari solusi, namun jika memang masih layak beroperasi disini mungkin pengelolaan  nya harus lebih ditingkatkan” kata Rahwadi

Terkait metode pengeloaan sampah, Ia membenarkan bahwa banyak metode yang bisa dilakukan. Namun untuk saat ini, Ia mengaku metode yang digunakan di TPA itu belum tepat.

“Untuk sementara kita menggunakan metode yang sudah ada dulu, mengingat belum diberlakukan prinsip konsep 3R dalam pengelolaan sampah,”

“prinsip konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah urutan langkah dari pengelolaan sampai yang dimulai dari mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang” imbuhnya.

Lebih Lanjut, untuk ke depan pihaknya berjanji, akan melakukan penataan dan perbaikan tahapan demi tahapan termasuk membuat BANK sampah di TPA tersebut.

Tentu, hal tersebut akan bisa diwujudkan bila disertai sarana dan pra sarana yang memadai, “bicara alat dan sarana tentu kita menyinggung biaya, sudah pasti kita selalu berhenti pada wacana itu, jadi untuk kedepannya kita berharap semua pihak bersinergi dan ikut membantu penataan tempat ini ” kata Rahwadi mengharapkan.

*Tidak Sertamerta Isu DBD di Abdya Disebabkan Dari Tempat Sampah*

Isu DBD yang menjadi percakapan publik saat ini, tentu membuat banyak pihak merasa cemas dengan keberadaan TPA tersebut.

Menjawab hal ini, dengan tegas Rahwadi mengatakan bawa tidak sepenuhnya kasus DBD di Abdya bersumber dari lokasi TPA.

“Kita harus berfikir logis, jika penderita DBD berada di seputaran lingkungan TPA, maka bisa jadi penyebabnya sampah yang menumpuk disini, jika pasien DBD itu warga manggeng misalnya, maka itu gak rasional jika TPA ini disalahkan” tegasnya.

Namun demikian, Rahwadi tetap berupaya melakukan yang terbaik dalam pengelolaan sampah, katanya, selama ini ia tetap melakukan penataan dan pembersihan di lokasi itu.

“Selalu kita lakukan penyemprotan setiap bulannya dua sampai tiga kali, agar tidak menimbulkan penyakit, kecuali di musim hujan, karen percuma dilakukan penyemprotan obat tersebut tidak akan  berfungsi dengan baik” singkatnya.

Informasi di lapangan, dalam kunjungan tersebut Rahwadi melakukan pengecekan kondisi sejumlah peralatan. Namun

“Benar kondisi peralatan yang dioperasikan di TPA saat ini dalam kondisi memprihatinkan dan sudah seharusnya dilakukan perbaikan dan penambahan,” pungkasnya.(*)