ABDYA, SIGUPAINEWS.com – Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya, salah satu yang masuk dalam Kawasan Industri Surin.
Banyak Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kawasan Industri Surin tersebut, baik di darat, laut maupun muara. Salah satunya sumber daya alam yang ada di muara kawasan industri tersebut ialah Siput Sedut Hitam dari Muara Lama Muda Desa Lama Tuha.
Dengan adanya habitat hewan berkaki perut itu, yang orang Aceh pada umumnya menyebutkan namanya dengan sebutan ‘Chu’, dapat menjadikan sumber mata pencaharian warga sekitar, terutama bagi para kaum Ibu-ibu untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
“Kami mengumpulkan Chu ini untuk di jual, dari hasil jual dapatlah sedikit uang untuk membantu membeli kebutuhan hidup keluarga,” kata Meurudom, salah seorang ibu yang mengumpulkan siput sedut saat di temui awak media ketika sedang mengangkat karung berisi siput dari perahu ke darat, pada Minggu (28/08/2022).
Ia berkisah, harga jual Siput hitam atau dalam bahasa latin Mollusca itu berkisar pada harga 15.000 hingga 20.000 per karung yang berukuran 15 kg.
“Rata-rata, dalam sehari setiap dari kami dapat mengumpulkan Chu 20 sak. Itu bukan setiap saat, ada waktu-waktu tertentu puncak panen siput ini, seperti musim penghujan dan bulan pasang penuh seperti sekarang ini,” ungkap Meurudom lagi.
Diketahui, kualitas atau rasa Siput Sedut Hitam muara Lama Muda Aceh Barat Daya itu terasa beda dengan Siput muara lain, hal tersebut dibuktikan dengan tingginya permintaan Chu Lama Muda dari dalam daerah maupun luar daerah.
“Chu kita ini dibeli toke untuk di kirim ke Banda Aceh dan ke Medan, banyak permintaannya karena katanya Chu di muara kita rasanya lebih nikmat daripada Chu muara lain,” pungkas Meurudom.(ft)